Senin, 23 Februari 2009

FLY OVER JANTI YOGYAKARTA

Adanya kepadatan lalu lintas yang tinggi, sering menimbulkan kemacetan pada junction (pertigaan), pertemuan sebidang antara Ruas Jalan Yogyakarta - Prambangan dengan akhir Ruas Jalan Arteri Selatan, mengingat kedua ruas jalan ini berstatus jalan nasional dan berfungsi sebagai jalan arteri primer ini.

Dengan kondisi tersebut di atas kedua ruas jalan ini merupakan pilihan utama untuk lalu lintas antar kota dan antar propinsi yang akan menuju atau keluar kota Yogyakarta sehingga dapat dikatakan Yogyakarta sebagai kota transit.

Pada jarak + 450 meter dari pertigaan Janti terdapat persilangan sebidang dengan jalan kereta api. Sehingga dapat dibayangkan akan terjadi kemacetan lalu lintas di pertigaan Janti pada saat kereta api melintas pada persilangan sebidang ini.

Perlu diketahui bahwa rel kereta api ini merupakan jalur utama Jakarta - Surabaya untuk jalur tunggal (single track) dengan volume melintas sebanyak 88 lintasan/perhari, sehingga hal ini memerlukan pemecahan tersendiri, yaitu dengan membangun Fly Over

Pemerintah melalui Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah C.q. Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah telah menangani pembangunan Janti Fly Over sepanjang 1.250 M dengan membutuhkan biaya sebesar hampir Rp. 23 milyar, yang berasal dari sumber dana APBN + OECF IP-466, merupakan jalan layang pertama yang di bangun di Yogyakarta, dimaksudkan untuk dapat mengatasi dan mengantisipasi kemacetan lalu lintas terutama pada persilangan sebidang dengan jalur kereta api Jakarta - Surabaya serta pada pertigaan Janti.

Disain pembangunan Janti Fly Over semula dilaksanakan oleh Konsultan Nasional PT Perentjana Jaya dan PT Wiraguna Tani & Associates pada tahun 1998 dengan panjang total 997 M, namun dengan memperhatikan aspek teknis pelaksanaan dan persyaratan dari JBIC sebagai pemberi dana, Disain tersebut direvisi oleh Konsultan Internasional yaitu Pacific Consultant International (PCI) pada tahuan 1999, dengan rencana Fly Over sepanjang 1.250 M.

Alasan revisi adalah untuk memberikan tingkat kenyamanan yang lebih besar kepada pengguna jalan dikaitkan dengan batas kelandaian jalan dan antisipasi pelayanan jalan terhadap beban muatan lainnya terutama beban gempa.

Pembangunan Janti Fly Over mulai dilaksanakan pada Tahun Anggaran 1998/1999 untuk pembangunan dua buah pilar Fly Over serta pelebaran jalan untuk kebutuhan pengguna jalan. Pekerjaan Pelebaran dilaksanakan pada kedua sisi kiri dan kanan Jalan Arteri Selatan khususnya untuk lahan-lahan yang telah dibebaskan dari masyarakat, tujuannya agar warga masyarakat yang lahannya telah dibebaskan dapat membuka usahanya dengan lancar tanpa kesulitan akibat adanya puing-puing bongkaran bangunan yang apabila tidak dirapihkan akan menghalangi masyarakat untuk melakukan aktifitas perdagangan/jual beli di lokasi tersebut. Adapun Konstruksi 2 (dua) pilar terebut menggunakan sistem Sosrobahu yang merupakan pene-muan/paten dari seorang ahli Teknik Sipil Bangsa Indonesia yakni Ir. Tjokorda Raka Sukowati.


(Ichwan Nurrohman.H, 153070234)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar