Senin, 30 Maret 2009

Tio. Hard&Soft News

Hard News

KONVOI KAMPANYE DICIDUK POLISI

JOGJA – Jumat(27/3), puluhan sepeda motor diamankan oleh petugas polisi pada kampanye terbuka partai demokrat yang diadakan di stadion mandala krida. Puluhan sepeda motor ini dianggap melanggar peraturan dalam berkampanye karena menggunakan suku cadang yang tidak standard dan dapat mengganggu ketertiban masyarakat. Seperti penggunaan knalpot free flow yang menimbulkan kebisingan. Beberapa simpatisan partai demokrat banyak yang tidak menggunakan helm saat berkampanye. Hal tersebut melanggar tata tertib lalu lintas, polisi pun menciduk beberapa motor yang melanggar peraturan lalu lintas.

“Waktu itu saya tidak tau bahwa menggunakan knalpot free flow dilarang oleh polisi. Sehingga sepeda motor saya harus diamankan di kantor polisi” ujar heri salah satu simpatisan partai demokrat.

Selain itu ada beberapa pengendara sepeda motor yang ikut diamankan karena tidak menggunakan helm.

Untuk pengendara sepeda motor yang menggukan knalpot free flow dari polisi memberikan sanksi wajib lapor. Untuk pengambilan sepeda motor, setiap pemilik diwajibkan menunjukan dan mengganti knalpot standar sesuai dengan jenis kendaraan bermotor dikantor polisi. Dan untuk pengendara yang tidak mengenakan helm dikenakan sanksi sebesar Rp.20.000.

“kami memang sengaja memberikan sanksi tegas kepada setiap pelanggar agar menjadi contoh bagi para peserta kampanye lainnya. Diharapkan kejadian ini tidak diulang dikemudian hari.” Ujar bapak wahyudi salah satu anggota polisi yang ikut mengamankan kampanye. (Tio)


Soft News

ATRIBUT KAMPANYE PARPOL MENGGANGGU KETERTIBAN UMUM


YOGYA –
Dalam masa kampanye ini ratusan atribut kampanye partai politik mulai membanjiri sejumlah tempat-tempat umum. Mulai dari bendera, spanduk hingga baliho telah dipasang oleh masing-masing pendukung partai politik.

Namun dibalik itu semua mulai muncul berbagai pendapat yang kurang mendukung tentang pemasangan atribut partai ini. Terutama dari kalangan masyarakat yang merasa terganggu karena kebanyakan pemasangan atribut tersebut tidak beraturan. Seperti yang dituturkan oleh Yanti(20), salah satu warga Celeban. “Baliho-baliho yang dipasang di pinggir jalan untuk media berkampanye partai politik kerap kali mengganggu pengguna jalan. Seperti kemarin, saya tidak dapat melihat dengan jelas lampu merah yang menyala dikarenakan terhalang oleh baliho-baliho tersebut.” Urai Yanti.

Kurang adanya tindakan yang tegas dari dinas ketertiban jalan, semakin memperparah kondisi ini. “Sepertinya pemerintah tidak menghiraukan masalah ini. Mereka terkesan tidak peduli terhadap ketertiban umum. Tidak sedikit warga yang mempermasalahkan hal ini”. Imbuhnya. (Tio)


Dwi Prastio Sulistianto - 153070236

Tidak ada komentar:

Posting Komentar