Selasa, 05 Mei 2009

Bertahan Hidup dari Lahan Parkir

Sejak tahun 1992 Suhardi bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup demi seorang istri dan empat anaknya mengandalkan lahan parkir didepan mal Malioboro. Panas terik dan hujan tak menghalanginya bekerja mengatur kendaraan pengunjung mal Malioboro. Malalui usaha pengelola parkir, saat ini dia mampu mempekerjakan empat orang dan menhidupi keluarganya.
Itulah yang dikerjakan Suhardi sejak tujuh belas tahun silam. Dari hari ke hari mengatur kendaraan pengunjung mal tanpa mengenal rasa lelah. Kini empat orang mampu dipekerjakan dengan penghasilan rata-rata 3 juta rupiah perbulannya, namun belum termasuk bila ada hari libur nasional. “Penghasilan yang saya terima biasa 2 jutaan setelah di potong pajak pemerintah dan gaji pekerja parkir lapangannya, tapi itu belum termasuk jika ada hari libur, penghasilannya bisa lebih banyak lagi,” jelas Suhardi.
Saat ini Suhardi tidak hanya menjadi pengelola lahan parkir saja, dengan penghasilan dari lahan parkir dia membuka usaha baru yaitu membuat kos-kosan di daerah Condong Catur, Yogyakarta. Laki-laki berumur 54 tahun itu mengaku senang dengan pekerjaannya, selain membantu pihak mal dalam mangatur parkir pengunjung, dia mampu membuka lapangan pekerjaan.
Tetapi, tidak jarang ada pengunjung yang kecewa akibat kelalaian tukang parkirnya, biasanya ada beberapa pengguna parkir yang mengaku kehilangan helm ataupun beberapa perlengkapan motornya. “Ya biasa ada pengunjung yang marah-marah mas, katanya helmnya hilang, ada juga yang kehilangan kaca spionnya,” imbuhnya.
Dia mengaku hal itu biasa terjadi mengingat banyaknya orang yang lalu-lalang di sekitar Malioboro khususnya depan mal Malioboro. Namun kini tindakan pencurian seperti itu mampu diatasi dengan dilakukannya pergantian tukang parkir. ”Jika dua orang tukang parkir sedang bekerja, yang duanya lagi mengawasi kendaraan milik pengunjung”, kata Adhe yang juga bekerja di lahan parkir Suhardi.
Sulistya, istri Suhardi merasa bangga dengan pekerjaan suaminya. “Selain penghasilannya cukup untuk menghidupi keluarga, pekerjaannya juga halal kok”, tutur ibu empat anak itu.
“Yang penting hidup tercukupi untuk kebutuhan keluarga dan anak-anak, karena dijaman serba susah ini saya gak menuntut banyak, saya menggantungkan hidup dari pekerjaan ini, yang penting gak mengganggu orang lain mas”, jelas Suhardi.
Meski hanya seorang pengelola lahan parkir, Suhardi berusaha bertahan hidup, pekerjaan ini bukan hanya untuk dirinya, bahkan untuk kenyamanan pengunjung kawasan Malioboro khususnya daerah mal Malioboro yang menjadi pusat wisatawan asing ataupun lokal.

Andri Fatahillah, 153070235

Tidak ada komentar:

Posting Komentar