Jumat, 22 Mei 2009

Boulevard UGM hingga Depan Vredeburg, Atmosfer Kaum Muda Jogja

Mengunjungi Yogyakarta tentu takkan lengkap bila tak menjamahi ruang-ruang publik yang selama bertahun-tahun dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul dan menjalin keakraban. Di tempat itu, anda bisa menikmati beragam aktivitas yang digelar warga kota, menikmati kesenian jalanan yang terdapat hingga menyantap beragam hidangan khas.
Salah satu tempat yang menarik dikunjungi adalah Boulevard Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terletak di bagian terdepan universitas tersebut. Selama puluhan tahun, tempat ini telah dijadikan ruang menggelar kegiatan anak muda, kesenian dan olah raga. Dari pagi hingga malam, tempat ini senantiasa berdenyut namun dengan tawaran yang berbeda. Begitu pula setiap harinya, mulai Senin hingga Minggu.
Saat petang adalah waktu yang paling tepat untuk mengunjunginya. Biasanya, banyak anak muda yang menggunakan tempat ini untuk menggelar kegiatan breakdance hingga skate. Komunitas bikers BMX dan komunitas berbagai jenis motor pun sering menggunakan tempat ini untuk berkumpul. Sambil menonton kegiatan mereka, anda bisa menikmati beragam jajanan yang ditawarkan. “Kalau sore enaknya nongkrong di UGM mas, tempatnya nyaman, udah gitu banyak yang bisa di tonton juga”, kata Yudhi, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.Anda bisa berekreasi sambil membugarkan raga di tempat ini. Biasanya, setiap Minggu pagi Boulevard UGM dimanfaatkan untuk jogging, bersepeda santai dan bermacam olahraga lainnya. Usai rekreasi kebugaran itu, anda bisa menikmati hidangan menarik yang dijajakan, seperti Bubur Ayam, Nasi Liwet Solo, Lontong Opor dan beragam minuman. Harianto misalnya, setiap Minggu pagi dia selalu ke Boulevard UGM untuk jogging. “Minggu pagi enaknya olahraga di UGM, habis olahraga bisa langsung sarapan pagi”, lanjut mahasiswa asal Banjarmasin tersebut.
Ruang publik lain yang cukup menarik untuk menikmati suasana malam adalah kawasan depan Benteng Vredeburg. Anda bisa melihat kegiatan para musisi jalanan yang biasa duduk di bangku-bangku yang terdapat di sana. Di waktu-waktu tertentu, anda juga bisa menggelar pagelaran seni yang dipentaskan di hall Monumen Serangan 1 Maret, persis di depan bangku-bangku di kawasan itu. Santapan sate kere yang dijajakan wanita-wanita Madura pun pantas untuk dicoba. Dengan Rp 2000,00 saja, anda bisa menikmati hangatnya sate ayam dan lontong yang disajikan dalam pincuk (piring-piringan yang dibuat dari daun pisang). Bila ingin membeli souvenir, anda bisa berjalan sedikit ke utara untuk menemukan pedagang kaki lima yang menjajakan kaos, gelang, kalung dan souvenir lainnya.Dari kawasan itu pula, anda bisa melihat dua bangunan bersejarah, selain Benteng Vredeburg sendiri. Bila menatap ke depan, anda bisa melihat Gedung Agung yang sempat digunakan sebagai istana presiden saat ibukota dipindahkan sementara ke Yogyakarta pada tahun 1949. Sedangkan di sebelah kanan kawasan itu terdapat bangunan tua jaman Belanda yang kini dimanfaatkan sebagai kantor pos. Menurut Donny(22), selain bisa di jadikan tempat nongkrong, sering dijadikan tempat mencari obyek-obyek foto yang sangat bagus. “di tempat ini (depan Benteng Vredeburg), sangat bagus untuk mencari obyek foto yang bagus, lampu-lampu yang menghiasi bangunan daerah ini membuat tempat ini tidak pernah sepi”, ujar mahasiswa asal Lombok itu.
Nuansa serupa bisa dijumpai bila berjalan ke timur dari kawasan Benteng Vredeburg, tepatnya di wilayah Shopping. Di sana, anda bisa duduk santai menikmati suasana malam yang dihiasi lampu-lampu kota. Sementara, dari siang hingga sorenya, anda bisa menjajaki suasana pasar buku Shpping yang telah lama dikenal kelengkapannya. Di saat-saat tertentu, sebuah galeri seni yang terdapat tak jauh dari situ menjadi tempat yang tepat untuk menikmati karya seniman Yogyakarta.

TUGAS KELOMPOK
(Andri Fatahillah 153070235, Arif Yuda Prasetya 153070217, Ichwan Nurrohman, 153070234, Mikhael Resi Tripamungkas 153070220, Dwi Prastio Sulistianto
153070236)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar